Getaran Aneh
Selamat malam!
Akhirnya saya memutuskan untuk memposting lagi malam ini.
Ceritanya begini, disaat saya sedang sibuk mengurus toko di salah satu lapak, tiba-tiba saja saya ditelepon oleh seseorang (sejujurnya, dia orang yang saya tunggu-tunggu kabarnya). Haha, cukup menggelikan.
Disaat umur saya sudah menginjak 20+, rasanya sedikit aneh jika saya masih merasakan gejolak masa muda di hati saya.
Cukup tidak sopan menurut saya haha. Karena tidak seharusnya saya bertingkah seperti itu. Lagipula, masa-masa muda saya sudah saya lalui dengan baik. Merasakan rasanya jatuh cinta, mendapat sahabat baru, bertengkar, sedih, bahagia, patah hati dsb. Masa remaja yang sungguh membahagiakan dan banyak kenangan.
Yah, saya tidak tahu lagi. Memang tidak ada yang bisa memahami perasaan manusia, bahkan manusia itu sendiri. Mungkin yang paling paham adalah Tuhan. Jadi, saya menyerahkan semua rasa bimbang ini kepada-Nya agar Dia mau menuntun saya.
Selama ini, saya selalu berterima kasih atas perasaan yang diberikan Tuhan kepada saya. Meski agak menyakitkan dan jalannya begitu berlika-liku, namun saya yakin bahwa Tuhan memiliki maksud tersendiri kenapa saya diberi perasaan ini. Dan pastinya, saya yakin Tuhan mengirimkan 'dia' dengan tujuan yang baik. Insya Allah.
Salam,
Aichi
Akhirnya saya memutuskan untuk memposting lagi malam ini.
Ceritanya begini, disaat saya sedang sibuk mengurus toko di salah satu lapak, tiba-tiba saja saya ditelepon oleh seseorang (sejujurnya, dia orang yang saya tunggu-tunggu kabarnya). Haha, cukup menggelikan.
Disaat umur saya sudah menginjak 20+, rasanya sedikit aneh jika saya masih merasakan gejolak masa muda di hati saya.
Cukup tidak sopan menurut saya haha. Karena tidak seharusnya saya bertingkah seperti itu. Lagipula, masa-masa muda saya sudah saya lalui dengan baik. Merasakan rasanya jatuh cinta, mendapat sahabat baru, bertengkar, sedih, bahagia, patah hati dsb. Masa remaja yang sungguh membahagiakan dan banyak kenangan.
Yah, saya tidak tahu lagi. Memang tidak ada yang bisa memahami perasaan manusia, bahkan manusia itu sendiri. Mungkin yang paling paham adalah Tuhan. Jadi, saya menyerahkan semua rasa bimbang ini kepada-Nya agar Dia mau menuntun saya.
Selama ini, saya selalu berterima kasih atas perasaan yang diberikan Tuhan kepada saya. Meski agak menyakitkan dan jalannya begitu berlika-liku, namun saya yakin bahwa Tuhan memiliki maksud tersendiri kenapa saya diberi perasaan ini. Dan pastinya, saya yakin Tuhan mengirimkan 'dia' dengan tujuan yang baik. Insya Allah.
Salam,
Aichi
Komentar
Posting Komentar