Recovery : Kucing Keracunan dan Cara Menanganinya

Konbanwa.
Akhirnya setelah keluh kesah yang saya ungkapkan kemarin, saya memutuskan untuk menceritakan masalah saya.
Dua hari yang lalu, tepatnya kamis malam kucing saya pulang dalam keadaan yang memprihatinkan. Mulutnya berlendir dan ada cairan warnah putih… entah apa saya tidak tahu. Mungkin itu bekas racun yang masuk ke dalam mulutnya.
Saya panik tentunya. Bayangkan jam 10 malam dan posisi saya tinggal di desa. Sebagian besar toko sudah tutup. Bahkan minimarket pun sudah tutup. Kebetulan di rumah tidak ada stok susu murni. Biasanya saya selalu nyetok buat jaga-jaga. Entah kenapa musibah itu datang saat saya tidak punya susu murni.
Dengan modal nekat, kakak sepupu dan adik saya pergi mencari degan ataupun susu murni. Manapun yang ditemukan, itu yang akan mereka beli.
Alhasil setelah menunggu kurang lebih 20 menit, kakak sepupu dan adik saya tidak berhasil menemukan apapun. Semua toko sudah tutup.
Saya makin panik. Saya segera mengambil obat penambah imun yang saya beli dari pet shop dan memberikan obat tersebut pada kucing saya. Obat itu berbentuk cair. Kebetulan saya punya dua, untuk kitten dan adult. Yang untuk kitten sendiri merknya adalah grokit. Sedangkan untuk adult merknya adalah stimulo.
Setelah saya beri 4 tetes grokit dia langsung bereaksi. Muntah tapi tanpa isi, hanya lendir. Tidak hanya itu, mulutnya jadi berbusa. Pengalaman saya sudah dua kali melihat kucing saya mulutnya berbusa setelah diberi grokit. Jangan panik, itu mungkin efeknya. Yang pasti segera bersihkan mulut kucing Anda agar cairannya tidak masuk lagi ke dalam tubuh kucing.
Pada saat itu juga saya yakin bahwa memberi penambah imun tidak cukup. Jadi, saya mencoba untuk cari informasi lagi. Degan dan susu murni tidak ada, untungnya masih ada satu obat yang bisa didapatkan dengan mudah, yaitu telur. Lebih tepatnya kuning telur.
Setelah kucing saya sudah mulai tenang, saya mulai memberi dia kuning telur. Habis satu kuning telur, saya biarkan dia untuk tidur.
Jam setengah lima pagi, ibu saya membangunkan saya. Kucing saya kejang-kejang dan terus bersuara. Seakan dia sedang kesakitan parah. Saya menangis, saya pikir dia akan mati. Tapi, dia bisa bertahan.
Antara pukul 5 sampai 6 pagi, ibu saya pergi membeli degan. Alhamdulillah dapat, meski bukan degan hijau. Pertama kali diberi degan, dia kembali kejang sambil meraung kesakitan. Karena tidak tega, akhirnya saya memutuskan untuk membiarkan kucing saya tidur. Posisi tidurnya berada di ruang luas dekat kamar mandi, udara bisa dengan mudah keluar-masuk. Perlu diingat bahwa jangan biarkan kucing keracunan bersembunyi di tempat yang sirkulasi udaranya tidak baik.
Well, pukul setengah 8 saya bersiap pergi ke pet shop. Berniat membeli pipet agar bisa memudahkan kucing meminum obat-obat cairnya.
Karena saya belum tidur sejak malam, setelah membeli pipet saya langsung terlelap sampai jam 12 siang. Pada saat itu ibu saya baru pulang dari sebuah acara. Setelah itu pula kucing saya dibangunkan dan diberi degan. Kakak sepupu dan ibu saya bertugas untuk memberikan degan. Saya dan adik saya pergi membeli susu murni dan degan hijau.
Sejak pukul 1 siang, kucing saya terus menerus diberi kuning telur, susu murni dan sesekali degan. Karena ketika diberi degan hijau reaksinya sungguh memilukan, akhirnya saya menyarankan untuk memberikan degan hijau dengan dosis 3-5 pipet isi 1 ml dan diberikan setengah jam sekali. Saya terus memberikan degan hijau dengan batas waktu sama sampai pukul 7 malam. Yang pasti susu murni, kuning telur dan air mineral juga jadi selingan. Lebih sering kuning telur dan susu murni.
Enam jam berjuang, saya biarkan kucing saya istirahat. Saya tidak bisa tidur, sampai malam. Tengah malam sekitar jam 1, kucing saya bangun. Alhamdulillah sudah bisa jalan. Cuma masih sempoyongan.
Karena kasihan, saya tidak membolehkan ibu saya untuk memberi degan hijau. Lagipula saya mendapat info bahwa degan hijau tidak boleh diminum selama dua hari berturut.
Jadi, dengan alasan di atas saya memutuskan untuk memberikan susu, air mineral+gula, air mineral, vitamin penambah nafsu makan (dalam bentuk cream) dan makanan basah. Agar kucing saya nafsu makan, saya belikan Creamy Treats Me-O rasa salmon. Demi kesembuhan kucing saya, akhirnya saya memutuskan untuk membeli makanan basah merk Royal Canin. Karena mencari yang lembut, saya beli makanan basah Royal Canin Mother and Baby Cat. Harganya bervarian di setiap pet shop. Pengalaman saya beli di dua pet shop berbeda, ada yang harga 33000 ada juga yang 40000. Selain karena lembut, saya beli Royal Canin karena bisa menjaga kesehatan pencernaan kucing. Setelah terkena racun, pencernaan kucing pasti masih rentan. Daripada mengambil resiko kucing tidak mau makan, lebih baik saya mengeluarkan uang lebih agar kesehatan kucing bisa cepat pulih.
Usai berhasil keluar dari masa kritis, inilah penampakam kucing saya.


Keadaannya masih lemah. Badannya masih agak kaku. Untungnya dia sudah bisa jalan sendiri, minum air sendiri, meski masih sering tidur. Sepertinya mau memulihkan daya tahan tubuhnya. Makan pun harus disuapi pake sendok. Kadang masih saya beri susu pakai pipet karena dia tidak mau minum susunya. Semoga kucing saya bisa pulih sepenuhnya dan secepatnya.
Cukup sekian sharing dari saya. Semoga bermanfaat.

Salam,
Aichi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Trivia] Kemunculan Pertama Haibara Ai (+ Review)

[Trivia] Sakamoto Desu Ga? Episode 1 (+ Review)