Patah Hati

Untuk posting ini, saya tidak akan menyapa dengan sopan. Saya hanya ingin meluapkan uneg-uneg saya.

Entah sudah berapa kali saya patah hati. Saking seringnya saya patah hati, lama-lama saya mulai merasa 'terbiasa'. Haha, andaikan bisa semudah itu menjalani semua ini. Itu hanya sebuah kalimat singkat yang menggambarkan perjuangan saya untuk tetap berjalan di jalan yang saya yakini. Dibalik kata itu saya harus menerima kenyataan bahwa hati saya sakit, air mata saya deras mengalir dan masih banyak lagi perasaan yang berkecamuk di dalam dada saya. 
Sejauh ini saya sudah mengetahui kebenarannya, tapi tetap saja menyakitkan. Rasanya saya ingin menertawakan diri saya sendiri. Entah saya yang terlalu bodoh atau mungkin terlalu keras kepala. Orang yang benar-benar tidak mengerti kapan harus berhenti.
Ah tidak. Jika saya ingat, saya pernah mencoba untuk berhenti. Tidak sekali, bahkan berkali-kali. Namun, jalan yang saya lewati selalu berujung di jalan yang sama. Jalan yang awalnya ingin saya tinggal ataupun hindari, pada akhirnya menampakkan diri di hadapan saya lagi.
Untuk kali ini saya hanya ingin pasrah dan yakin. Rasa sakit yang saya rasakan kali ini akan terbayarkan dengan kebahagiaan suatu hari nanti. Saya yakin Tuhan akan memberi saya jalan terbaik-Nya. Manusia boleh saja merencanakan, tapi Tuhan yang akan menentukan.
Saya tidak akan melarikan diri lagi, saya akan membiarkan semua mengalir begitu saja. Perasaan ini, keinginan ini, semuanya.
Terlalu melelahkan untuk memikirkan semua masalah ini. Jadi, saya ingin membiarkannya dulu. Saya akan berusaha untuk menguatkan diri, lebih dan lebih kuat lagi. Suatu hari saya akan menjadi seorang istri dan ibu, saya harus bisa menerima kenyataan yang menyakitkan ini agar bisa bertahan di masa depan. Mencoba untuk mengesampingkan ego, menahan diri agar tidak meledakkan emosi dan sebagainya.
Sabar, saya yakin saya harus tetap sabar.
Tuhan pasti punya alasan mengapa saya diberi perasaan ini. Perasaan sayang pada seseorang yang… ya sudahlah. Yang perlu diketahui hanyalah kenyataan bahwa saya benar-benar sayang dia. Entah orang menyebut saya budak cinta atau sejenisnya, terserah. Saya tidak ingin berdebat karena pada dasarnya saya sudah berusaha untuk 'berubah'.
Apapun yang terjadi nanti, terjadilah. Saya sudah benar-benar pasrah.

Salam,
Aichi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Trivia] Kemunculan Pertama Haibara Ai (+ Review)

[Re-watch] Kuroko no Basuke Episode 75.5 (OVA)