Busy Day

Selamat malam, semua!
Konbanwa, minna!
Kyou wa totemo isogashi to tsukareru hi da.
Benar-benar melelahkan.
Ditambah lagi, saya baru tidur sekitar pukul 6 pagi ini dan hanya bisa tidur sekitar 4 jam. Setelah itu ngurus toko dan melakukan kesibukan lainnya.
Terlepas dari itu, hari ini saya ada jadwal untuk membantu teman saya dalam mengerjakan skripsinya.
Cerita lengkapnya ada di bawah.

Jadi, kemarin banget nih saya jalan-jalan di kota kabupaten tempat saya tinggal. Kebetulan keluar bersama sahabat saya, sekalian sharing cerita tentang kehidupan masing-masing. Nah, waktu itu, ada temen saya yang lain ngehubungi saya via chat. Dia minta tolong ke saya untuk bantu dia ngerjain skripsinya.
Seingat saya, teman saya yang mau skripsian ini ada di jurusan manejemen. Dia ambil studi kasus tentang manajemen pemasaran dari usaha yang sedang ia rintis sekarang. Oke, saya paham betul bahwa ngerjain skripsi itu puyeng, jadi tanpa pikir panjang saya menyetujui permintaannya. Membantu orang yang kesusahan dan membantu melancarkan urusannya, statement itu juga jadi salah satu prinsip saya. Tidak ada yang salah dengan membantu orang.
Next, akhirnya dia mengarahkan saya untuk datang ke salah satu resto yang ada di kota kabupaten beserta memberitahu kapan saya harus datang ke lokasi. Tepatnya hari ini pukul 18:30 WIB, itu yang teman saya katakan.
Jadi, karena jarak rumah saya cukup jauh dari kota (±30 menit), saya berencana untuk berangkat pukul 18:00 WIB. Tapi, pada kenyataanya saya baru berangkat pukul 18:11 WIB dan nyampek lokasi pukul 18:50 WIB (ngakak). Itu efek saya males ngebut, lagi menikmati suasana jalanan sambil nyanyi-nyanyi (jangan ditiru).
Sampai di lokasi saya langsung speechless. Deng dong, cowok-cowok semua lah yang ada di sekeliling temen saya (kebetulan temen saya juga cowok). Sebelum duduk saya tanya ke temen saya, "Jangan bilang aku cewek sendiri?"
Temen saya langsung nyengir, "Iya. Aku tadi minta tolong temenku yang lain (cewek), tapi dia gak bisa dateng."
Dan hanya saya tanggapi dengan senyuman. Kemudian, saya duduk.
Well, awalnya obrolan kecil dimulai, pastinya temen saya memperkenalkan saya terlebih dahulu pada teman-temannya.
Setelah itu, pesanan datang. Kami pun makan. Habis makan, temen saya memanggil nara sumber (manejer dari resto yang kami pilih sebagai lokasi). Dateng lah, orangnya cukup nyentrik menurut saya. Tapi, wajar sih. Itu kesan pertama saya.
Next, akhirnya sesi wawancara dimulai. Jadi, pada dasarnya tugas saya di penelitian skripsi teman saya itu hanya sebagai seorang audien. Sesekali menanggapi tanggapan nara sumber.
Awalnya saya mikir, apa bisa nyambung saya ngobrol tentang manejemen. Saya hanyalah seorang anak eksak yang fokus pada logika dan perkembangan teknologi.
Ya, saya nggak terlalu banyak omong sih (emang dasaran orang introvert). Tapi, lama-lama saya ngerasa nyambung dan akhirnya bisa menanggapi.
Beruntungnya, di wawancara itu saya mendapat banyak-banyak sekali ilmu tentang manejemen pemasaran, beserta kiat-kiat untuk mempromosikan produk kami (jika punya usaha). Nah, poinnya disini. Memang saya sedang berencana untuk membuka usaha, jadi saya merasa tidak dirugikan karena telah membantu teman saya dan mau datang ke lokasi wawancara (alhamdulillah lagi, saya ditraktir haha).

Edukasinya mulai dari sini.
Bismillah, saya hanya ingin berbagi cerita tanpa berniat untuk mendapat pujian.
Jadi, untuk evaluasi saya hari ini, saya merasa bahwa tidak ada salahnya membantu orang dengan ketulusan atau keikhlasan. Satu hal yang saya pikirkan saat teman saya meminta bantuan, yaitu saya ingin membantu dia. Tidak ada rasa ingin dibalas budi saya.
Yang saya dapat hari ini, berlipat-lipat. Sungguh Allah maha pemurah sekaligus maha adil. Pada awalnya saya dapat jalan buntu (masalah pengembangan usaha yang saya rintis) dan syukurlah saya mendapat pencerahan. Pencerahan itu benar-benar datang tanpa rencana. Saya bahkan tidak kepikiran bakal mendapat pencerahan. Memang usaha teman saya dan saya sendiri memiliki perbedaan, dalam hal bidang. Tapi, menurut saya ilmu yang diberikan nara sumber bisa diaplikasikan untuk mengembangkan usaha (secara umum, tidak spesifik bidangnya). Dan saya mendapat semua itu secara gratis.
Akhir kata, kita tidak tahu kapan rejeki akan datang, rejeki tidak selalu datang dalam bentuk materi.
Tetap istiqamah dalam melakukan sesuatu. Meski berada di jalan buntu pun tetaplah berusaha untuk mencari jalan keluar. Insya Allah bakal diberi jalan. Sabar, ikhlas dan tidak boleh memaksa.

Salam,
Aichi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Trivia] Kemunculan Pertama Haibara Ai (+ Review)

[Re-watch] Kuroko no Basuke Episode 75.5 (OVA)