Hujan Meteor Lyrid 2019

Doumo-doumo. Saya balik lagi.
Ngomongin masalah Interstellar, saya jadi ingat sesuatu yang lain tentang astronomi.
Sama seperti judul postingan ini, saya mau menceritakan tentang hujan meteor lyrid di tahun 2019 ini.
Detailnya ada di bawah yah.

Sebelum saya bercerita tentang hujan meteor lyrid, terlebih dahulu saya ingin menjelaskan tentang pengertian hujan meteor.
Bagi para awam sepertinya ketika mereka mendengar kata 'hujan meteor', mereka akan berpikir bahwa bumi akan 'diteror' dan kita yang ada di bumi sedang terancam keselamatannya.
Di sini saya akan meluruskan. Hujan meteor sendiri tidak lain adalah 'bintang jatuh' (bahasa awam, saya dulu juga mikirnya gitu). Para awam pasti tidak asing dengan kalimat itu. Jadi, sekarang sudah clear, kan? Ketika ada hujan meteor, bumi akan baik-baik saja kok.
Pada dasarnya, hujan meteor itu memiliki jadwal tetap setiap tahunnya. Meski tidak selalu muncul di tanggal yang sama, namun hujan meteor akan terjadi di bulan yang sama setiap tahunnya. Sebagai contoh, hujan meteor lyrid.
Hujan meteor lyrid terjadi di akhir bulan april tiap tahunnya. Di tahun 2019 ini, hujan meteor tersebut terjadi tanggal 22 April mulai pukul 00:30 WIB (puncaknya). Kemarin, karena saya insomnia, saya berminat untuk mantengin langit demi melihat hujan meteor tersebut. Dengan bemodalkan alas tidur, bantal, kasur, jaket dan celana training, saya pun keluar rumah. Posisinya, saya langsung menghadap ke arah timur laut sambil tiduran. Pengalaman pernah berburu meteor sambil duduk, besoknya leher saya tidak bisa digerakkan.
Beruntungnya saya, karena baru mantengin bentar saya sudah berhasil mendapat satu meteor. Itu lumayan gede pula.
Hujan meteor lyrid ini tidak banyak 'menampakkan' diri karena hanya 18 meteor/jam. Intensitas cahayanya pun tidak terlalu terang. Lyrid sendiri berlokasi di dekat rasi bintang lyra. Selain itu, lyrid berasal dari serpihan debu komet C/1861 G1 yang tertinggal di orbit bumi.
Pada awalnya, saya memang masih stay mantengin langit timur laut. Tapi, semenjak saya lihat ada saturnus, saya langsung tertarik untuk memotret bentangan bimasakti. Pengennya gitu, cuma gagal haha.
Berikut fotonya.



Iya dong, susah abis kalau mau foto pake hape. Saya dulu motret pake kamera DSLR dan berhasil. Cuma waktu itu saya masih belum pro, jadi hasilnya tetep jelek.
Btw, itu foto masih kelihatan bintangnya loh. Saya motret itu pake settingan kamera profesional.
Akhir kata, berbagi ilmu itu hal yang menyenangkan. Jika saya ada salah ngasih info atau sejenisnya, mohon dikoreksi dengan bahasa yang sopan. Terima kasih.

Salam,
Aichi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Trivia] Kemunculan Pertama Haibara Ai (+ Review)

[Trivia] Sakamoto Desu Ga? Episode 1 (+ Review)