Pengalaman Nonton Interstellar

Selamat malam, semua!
Konbanwa!
Hari ini, saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman saya nonton film Interstellar. Berhubung hari ini tidak ada kegiatan spesial selain ngurus toko, akhirnya saya memilih untuk nonton film yang sudah saya donlot sejak awal bulan ini. Well, langsung saja kita mulai. Spoiler alert ya!

Judul filmnya adalah Interstellar. Sebuah film dari USA alias Amerika yang tayang pada tahun 2014 silam. Saya bukan orang yang suka dateng ke bioskop ataupun mewanti-wanti kedatangan movie yang bagus. Jadi, saya benar-benar kudet tentang masalah perfilman luar negeri. Kecuali anime dan live action-nya sih haha.
Murni review dari saya, genre Interstellar adalah adventure, slice of life, family, fantasy, science, supranatural. Pada awalnya, cerita fokus ke permasalahan yang sedang dihadapi oleh pemeran utama, yaitu lingkungan yang tidak mendukung untuk dijadikan tempat tinggal. Hampir setiap harinya terjadi badai pasir. Dari permasalahan itu, akhirnya si pemeran utama dapet misi luar angkasa untuk mencari planet laik huni bagi manusia di bumi. Kebetulan lagi si pemeran utama ini dulunya bekerja sebagai pilot pesawat. Jadi, pada dasarnya dia diminta oleh NASA untuk jadi pilot pesawat luar angkasa mereka.
Next, si pemeran utama setuju karena dia ingin melindungi keluarganya. Bocoran, dia punya dua anak, cowok dan cewek. Waktu pemeran utama pamit, si anak ceweknya gak ngeijinin. Tapi, pada akhirnya dia nekat berangkat aja. Soalnya emang niat awalnya demi melindungi keluarganya.
Misi pun dimulai. Tidak ada kendala, si pemeran utama dan timnya berhasil melewati mars dan jupiter. Misi mereka adalah masuk ke lubang cacing yang ada di dekat saturnus. Perjalanan 14 bulan di luar angkasa, akhirnya mereka nyampek lubang cacing.
Ceritanya, lubang cacing ini memiliki fungsi khusus, yaitu jalan alternatif untuk bisa sampai ke galaksi lain. Ngomongin ilmu astronomi, pada dasarnya galaksi terdekat dengan bimasakti adalah galaksi andromeda. Itupun jaraknya sekita puluhan atau ratusan juta tahun cahaya gitu. Pokoknya jauh banget lah. Padahal itu uda disebut galaksi terdekat lohya.
Well, balik ke cerita. Si pemeran utama dan timnya berhasil masuk ke lubang cacing dan ngelanjutin misi. Mereka berencana mendarat di sebuah planet terdekat (yang sebelumnya ada tim lain yang mendarat, mereka memberi sinyal minta untuk didatangi). Sayangnya karena blablabla relatifitas, satu jam diam di planet itu sama dengan tujuh tahun waktu bumi. Wah, uda kayak teori akhirat aja nihya.
Nah, klimaksnya mulai sekarang. Dari sekian rentetan kesuksesan misi mereka di awal, sejak turun di satu planet itu mereka uda kehilangan satu orang. Karena sempat terjadi masalah, mereka jadi stay sejam tiga perempatan lah. Tapi, tahu-tahu pas balik ke pangkalan, satu orang yang jaga pangkalan uda menua dong. Ternyata si pemeran utama dan dua orang rekannya (satu uda meninggal sih) telah berkelana selama 23 tahun. Wih, ini agak membingungkan. Tapi, bagiku itu keren.
Gak mau berlarut dalam kesedihan, mereka fokus ke misi lagi karena mereka telah buang-buang waktu.
Waktu mereka turun di planet kedua, ada satu anggota tim yang uda dikirim duluan bertahan hidup. Sayangnya, ternyata orang itu pembohong. Jadi, si pemeran utama dan dua rekannya ditinggal. Untungnya masih dikasih satu pesawat meski bahan bakarnya tinggal dikit. Nah, di momen ini satu rekan dari pemeran utama gugur karena terkena ledakan.
Akhirnya, waktu pemeran utama dan satu rekannya mau mengejar si pengkhianat, tahu-tahu pangkalan udara mereka meledak. Akhirnya, dengan sisa-sisa bahan bakar, si pemeran utama berusaha untuk menyelamatkan satu rekannya yang masih hidup. Dan dia memutuskan untuk terjun ke lubang hitam dong (posisinya lubang cacing deket sama lubang hitam).
Supranatural dan fantasinya dimulai sekarang. Abis jatuh ke lubang hitam, pemeran utamanya kayak terjebak di dimensi ruang gitu, yang disebut dimensi kelima (fyi manusia hidup di dimensi ketiga, jika ada sesuatu yang hidup di dimensi kelima, maka ia bisa melihat apapun di dimensi bawahnya, manusia di dimensi ketiga tidak bisa lihat ke dimensi kelima). Waktu terjebak itu, si pemeran utama dapet jawaban atas masalah yang ada di bumi. Akhirnya, dia ngasih tanda ke anak ceweknya. Setelah berhasil, dimensi ruangnya tiba-tiba memudar dan si pemeran utama terlempar ke luar angkasa.
Selesai. Masih ada epilog, cuma inti ceritanya berakhir sampai situ.
Bagi saya, keren sih filmnya, meski jujur masih ada beberapa kekurangan.
Buat pecinta astronomi dan buat siapapun yang suka mikir berat, monggo saya rekomendasikan filmnya.
Lain kali, saya bakal jelasin tentang lubang hitam (gegara di film Interstellar nyinggung tentang lubang hitam).
Akhir kata, semoga tulisan saya bermanfaat. Terima kasih.

Salam,
Aichi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Trivia] Kemunculan Pertama Haibara Ai (+ Review)

[Trivia] Sakamoto Desu Ga? Episode 1 (+ Review)