Sehari dengan Sahabat dan Bertemu dengan Orang yang Ku Hindari

Selamat sore.
Hari ini saya kembali punya cerita yang cukup unik dan berhasil menguras emosi saya haha. Maaf jika terkesan berlebihan.
Jadi, hari ini saya pergi ke kota kabupaten untuk bertemu dengan sahabat saya yang baru saja pulang kampung.
Siang sekitar jam sebelas kurang saya nyampek di rumahnya. Setelah nunggu sahabat saya siap-siap, kami pun berangkat ke tempat tujuan kami. Yang tak lain adalah mie ayam yang berlokasi di depan mantan sekolah SMA kami.

Setahu saya masih banyak alumni yang mampir ke mie ayam tersebut. Selain karena rasa mie ayamnya enak, si penjualnya pun ramah. Jadi, enak gitu kalo mau beli di tempat itu.
Nah, waktu saya makan sambil ngobrol sama sahabat saya, tiba-tiba ada pelanggan lain datang. Eh, saya sempat kaget dong. Tetiba aja dia mepet-mepet saya. Bahkan saya dengan judesnya menggeser kursi menjauh dari orang yang barusan dateng tadi (posisinya dia duduk di samping kanan saya). But, dia nyapa saya, manggil nama saya. Terus, saya ngerasa kenal dengan suara itu. Tau-tau emang orang yang sedang saya hindari nongol di depan saya. Well, dia seangkatan sama saya. Ada beberapa alasan kuat kenapa saya menghindarinya. Mohon maaf, saya tidak mau menyebutkan secara detail, tapi dia berhasil bikin saya jengkel. Selama saya hidup, saya mencoba untuk menahan emosi saya, agar tidak mudah marah. Tapi, yang satu ini benar-benar bikin kesabaran saya habis.
Sebelum itu, saya juga bertemu dengan salah satu teman seangkatan saya sewaktu SMA. Tapi, berhubung dia baik-baik aja sama saya, yaudah, saya juga bisa bersikap baik-baik haha. Cerminan aja sih.
Intinya, saya seneng banget bisa keluar dengan sahabat saya, meski pada akhirnya ada pengericuh datang. Saya sudah menjelaskan banyak hal ke sahabat saya. Jadi, dia sedikit paham beban yang harus saya tanggung.
Pada detik itu juga sahabat saya juga mulai bertanya-tanya dengan sifat orang yang sedang saya hindari. Mohon maaf, saya sudah mengecap dia sebagai penguntit akut. Saya tidak pernah mempermasalahkan siapapun yang stalk saya di dunia maya, 'cause I don't care, itu hanya dunia ilusi, tak nyata. But, yang satu ini, dia sudag stalk saya di dunia nyata.
Di Jepang stalker bisa masuk penjara loh karena bisa meresahkan seseorang. Di Indo bisa gak ya nuntut kayak gitu? Hahaha.
Oke, sekedar berbagi cerita saja. Saran untuk siapapun agar tidak bertindak secara berlebihan. Selain karena itu tidak baik, hal itu juga bisa membuat orang lain tidak nyaman. Jangan bersikap egois, jangan terlalu sering. Yah, apapun itu, Tuhan juga tidak memperbolehkan umatnya untuk melakukan sesuatu secara berlebihan. Cuma pengingat saja.
Cukup sekian untuk curhatan kali ini. Semoga bermanfaat jika ada orang yang memiliki permasalahan sama seperti saya. Terima kasih.

Salam,
Aichi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Trivia] Kemunculan Pertama Haibara Ai (+ Review)

[Re-watch] Kuroko no Basuke Episode 75.5 (OVA)